Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
yang terintegrasi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan
sainstifik dan pendekatan tematik terpadu. Sehingga dalam kurikulum ini antara
mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain saling berkaitan.
Dalam kurikulum 2013 digunakan pembelajaran tematik-terpadu yang menggunakan
tema, dimana pembelajaran ini sangat diperlukan dan sangat sesuai untuk anak
sekolah dasar, karena pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik dari anak
sekolah dasar, seperti sesuai dengan psikologi mereka. Selain itu, juga dapat
memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak usia sekolah dasar sehingga
mereka tidak hanya belajar dan mengembangkan kemampuannya secara kognitif, tapi
juga secara afektif, dan psikomotorik.
Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam pembelajaran tematik
terpadu yaitu Seni Budaya dan Prakarya atau disingkat dengan SBdP. Mata
pelajaran ini berdasarkan permendikbud nomor 57 tahun 2014 masuk dalam kategori
mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran SBdP ini dikembangkan oleh
pemerintah dan juga bisa dikolaborasikan atau ditambah dengan pelajaran muatan
lokal yang dikembangkan oleh sekolah sendiri. Dalam mata pelajaran SBdP ini menampilkan aktivitas belajar dalam
bentuk karya yang estetis, kreatif, artistik yang tetap berpegang pada nilai
norma, perilaku, dan karakter dari budaya bangsa sendiri. Sehingga perkembangan
dan peradaban dari budaya dan seni suatu bangsa tidak pudar atau hilang. Namun,
mata pelajaran ini tidak menutut peserta didik untuk atau harus jadi seniman,
tapi seperti dikatakan di atas yaitu melestarikan budaya bangsa.
Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah
bentuk pembelajaran yang diharapkan sebagai akibat Kebijakan pemberlakuan
Kurikulum 2013. Kebijakan tentang pembelajaran kurikulum 2013 ini tercantum
dalam dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang diperbaharui dengan
Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Sudah barang tentu
pembelajaran kurikulum 2013 membawa konsekwensi yang harus ditindaklanjuti oleh
semua pemangku kepentingan pendidikan Indonesia. Semua pihak harus mulai dengan
memahami pembelajaran kurikulum 2013. Tanpa pemahaman yang baik, guru tidak
akan dapat melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 yang sesuai harapan.
Prinsip Kegiatan Pembelajaran oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A Tahun 2013 tentang Kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Nilai yang harus dikuasai siswa adalah Nilai Estetika dan
Etika, Penalaran, dan Kreativitas. Dalam hal ini peneliti mengartikan
pembelajaran yang seharusnya di berikan untuk siswa harus berpedoman pada
nilai-nilai tersebut. Untuk itu pengembangan metode yang dilakukan guru harus
benar-benar membangun peserta didik untuk memiliki nilai etika, penalaran dan
kreativitas dalam diri siswa.
Pembelajaran Kurikulum 2013
berorientasi kepada usaha-usaha penyiapan lahirnya Generasi emas Indonesia 2045
yang didambakan. Generasi Indonesia yang memiliki kompetensi yaitu seperangkat
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
Kompetensi-kompetensi yang tercantum dala ara
pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni musik
menurut pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat
membuat pengertian atau defenisi menurut pemikiran sendiri dengan mengacu
kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar.
Sudarsono
(1992:1) Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam
bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau
bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk
dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam
lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.
Rien
(1999:1) Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi
musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur
musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi.
Jamalus
(1991:1) Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi,
harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu
atau komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan
dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik.
Pendidikan seni musik merupakan suatu
proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang
ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik,
sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahanm
Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan.[1]
Rendahnya pemahaman materi yang diperjelas pada hasil nilai Ujian Tengah
Semester Siswa pada mata pelajaran Seni Budaya di kelas VII Tahun ajaran
2017/2018 dengan analisis hasil belajar siswa
70 % siswa tidak tuntas memenuhi Kompetensi Minimal dengan KKM 71.Kurangnya
pemahaman materi Seni Budaya terlihat ketika mereka diberi
soal-soal Seni Budaya.Soal-soal
tersebut dikerjakan dengan gotong royong. Mereka melakukannya karena hanya
sedikit dari mereka yang menguasai konsep Seni Budaya yang sesungguhnya. Sehingga perlu
cara pemahaman yang benar tentang materi Seni Budaya agar terlihat menyenangkan. Dari permasalahan dan penjabaran
kurikulum yang telah dijelaskan diatas maka peneliti mengadakan penelitian
tindakan kelas guna memenuhi pengembangan kompetensi individual siswa dalam
pembelajaran Seni Budaya
di SMP Negeri 24 Jakarta dengan tujuan menciptakan siswa
yang aktif dan efektif selama pembelajaran Seni Budaya di kelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta. Implementasi
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dibuat, dan penelitian
tersebut dirancang dan akan dilaksanakan dengan mengambil judul “UPAYA
PENINGKATAN BELAJAR SENI BUDAYA MATERI BERNYANYI SECARA UNISONO DENGAN METODE
DRILL PADA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI
24 JAKARTA”, yang dilaksanakan pada semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018.
Dari latar belakang masalah yang telah
dikemukakan diatas maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut
:
1)
Apakah penerapan metode Drill berbantu
modul dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran Seni Budaya
di kelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018
pada Semester 1.
2)
Apakah penerapan metode Drill berbantu modul dapat
meningkatkan hasil belajar Seni
Budaya pada materi Bernyanyi
Secara Unisonodi kelas VII.6 SMP Negeri 24 JAKARTA Tahun Pelajaran 2017/2018.
3)
Apakan
penerapan metode Drill berbantu modul dapat meningkatkan keaktifan pembelajaran pada siswa di kelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.
4)
Apakah
penerapan metode Drill berbantu modul dapat meningkatkan daya analisis siswa terhadap penerapan strategi
belajar siswa di kelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.
5)
Apakah
penerapan metode Drill berbantu modul dapat meningkatkan pemahaman konsep Seni Budaya dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas VII.6 SMP
Negeri 24 JakartaTahun Pelajaran 2017/2018.
Agar masalah yang teridentifikasi dapat
terarah dan dikaji secara mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam
penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada peningkatan kualitas
pembelajaran dengan penerapan metode Drill. Beberapa hal yang terkait dengan
peningkatan kualitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
1)
Kualitas pembelajaran adalah
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang meliputi beberapa indikator, antara
lain: (1) Menjelaskan tujuan dari metode Drill, (2) Menjelaskan langkah metode Drill,
(3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (4) Menyusun Instrumen Angket
dan Penilaian terhadapan pelaksanaan Pembelajaran
2)
Siswa kelas VII.6 sebagai objek
penelitian dikhususkan pada pokok bahasan
Materi Bernyanyi Secara Unisono.
3)
Ketercapaian dalam penelitian
ini adalah sekurang – kurangnya 80% siswa memenuhi standart Kriteria dalam
Instrumen Penilaian Penelitian yang telah dibuat.
Dalam suatu penelitian diharapkan mampu
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Hasil dari penelitian yang
dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat secara praktis dan secara
teoritis, yaitu :
1)
Manfaat teoritis
a.
Memberikan kontribusi positif
yang bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya Guru Seni Budaya mengenai
penerapan metode Drill terhadap peningkatan belajar secara efektif dalam
pencapaian prestasi belajar siswa.
b.
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dan pengembangan bagi penelitian-penelitian di masa
yang akan datang pada bidang permasalahan yang sejenis.
4)
Manfaat Praktis
a.
Bagi Siswa
Menciptakan kegiatan
pembelajaran yang sesuai sasaran, siswa mampu menyesuaikan diri dengan tata
tertib yang berlaku disekolah, siswa mampu menciptakan iklim belajar yang
efektif dengan metode Drill sehingga berdampak pada peningkatan belajar secara aktif, kreatif dan pencapaian
prestasi belajar siswa.
b.
Bagi Guru
Sebagai masukan bagi
guru Seni Budaya sebagai salah
satu pendekatan metode Drill
dengan Pendekatan pembelajaran alternatif yang dapat digunakan dalam rangka
meningkatkan hasil belajar Seni
Budaya guna pencapaian prestasi belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Efektivitas penerapan metode Drill terhadap prestasi belajar Seni Budaya pokok
bahasan Materi Bernyanyi Secara Unisonokelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui respon (tanggapan) siswa terhadap penerapan
metode pembelajaran Drill dalam pelajaran
Seni Budaya pokok bahasan Materi Bernyanyi Secara Unisonopada
siswa kelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta.
3. Untuk meningkatkan kompetensi siswa
dalam memahami dasar ilmu Seni Budaya dalam perkembangannya sesuai dengan
kompetensi yang diajarkan siswa di kelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta.
1)
PTK
Menurut Arikunto,
dkk. (2007:58), ada tiga pengertian yang dapat diterangkan dari Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yaitu :
•
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu
obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
•
Tindakan
adalah sesuatu gerak
kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan.
•
Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu
yang sama dari seorang guru.
Jadi, dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan
mutu praktik pembelajaran.
5)
Kemampuan
Kemampuan: adalah
kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan otot-otot yang lazimnya
tampak dalam kegiatan jasmaniah, seperti menghafal, menulis, mengetik dan
sebagainya.
6)
Drill
Pembelajaran
Latihan Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan
tertentu.
Penelitian dengan metode Drill ini telah
dilaksanakan oleh saudara Galuh Arika Istiana pada Penelitiannya di SMA Negeri 1 Ngemplak pada tahun 2013/2104 dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Drill Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi
Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA
Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2017”. Pada penelitiannya Galuh Arika
Istiana sebagai peneliti membahas tentang peningkatan
aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas XI Fisika 2 SMA N 1 Ngemplak melalui metode Drill pada pokok bahasan materi
Larutan Penyangga tahun ajaran 2013/2017.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran Drill dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan
Larutan Penyangga. Penggunaan metode Drill
(Pembelajaran Terbalik) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
yaitu kemampuan merumuskan masalah, memberikan dan menganalisi argumen,
melakukan deduksi, melakukan induksi,
mengevaluasi, mengambil keputusan, serta melaksanakan tindakan terutama pada
pembelajaran IPA
pada standar kompetensi “Larutan Penyangga” Melalui metode Drill (Pembelajaran
Terbalik) siswa menjadi lebih kritis dalam upaya pemecahan suatu masalah dalam
pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan
bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar
siswa pada materi
larutan penyangga Pada siklus
I, persentase ketercapaian aktivitas
belajar siswa sebesar
37% yang kemudian
meningkat pada siklus II menjadi 77,78%. Peningkatan prestasi
belajar dilihat dari aspek kognitif pada siklus I mencapai 63%danmeningkat pada
siklus II menjadi 81%, dari aspek afektif persentase ketuntasanuntuk
siklus I
sebesar 89% dan meningkat pada siklus
II menjadi 92,6%. Sedangkan
untuk prestasi belajar
aspek psikomotorik hanya dilakukan pada
siklus I dan
memberikan hasil ketuntasan sebesar 81,48%.
Hubungan penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah 1)
Pembelajaran Drill dapat meningkatkan keaktifan siswa. 2) Tujuan dari
penelitian Penemuan meningkatkan stimulasi berfikir menemukan sendiri terhadap
siswa dalam penyeledikan masalah dalam mempelajari materi, 3) Pembelajaran Drill
membiasakan anak bertindak menganalisis masalah yang ditemukan. untuk
mengetahui seberapa efektifkah pembelajaran dengan metode Drill terhadap hasil keefektifan belajar siswa maka Penelitian yang akan peneliti lakukan mengambil
metode Drill pada materi Bernyanyi Secara Unisonoyang peneliti lakukan di kelas
VII.6 pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.
Pembelajaran
Latihan Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan
tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang,
akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan
situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila
situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang
berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
Ada keterampilan
yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang
membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan
begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan
pengertian dasar.
1. Menjelaskan maksud dan tujuan latihan
terbimbing pada siswa.Guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan
permulaan belum bisa mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
2. Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul
response siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan
penyempunaan kecakapan siswa.
3. Memberi waktu untuk mengadakan latihan yang
singkat agar tidak meletihkan dan membosankan dan guru perlu memperhatikan
response siswa apakah telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat.
4. Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami
siswa dengan cara bertanya kepada siswa, serta memperhatikan masa latihan
dengan mengubah situasi sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira pada
siswa yang dapat menghasilkan keterampilan yang baik.
5. Guru dan siswa perlu memikirkan dan
mengutamakan proses-proses yang pokok dan tidak banyak terlibat pada hal-hal
yang tidak diperlukan.
6. Guru perlu memperhatikan perbedaan individual
siswa, sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing dapat berkembang.
i.
Kelebihan
1. Pengertian siswa lebih luas mengenai latihan
berulang-ulang
2. Siswa siap menggunakan ketrampilanya karena
sudah dibiasakan
ii. Kelemahan
1. Siswa cenderung belajar secara mekanis
2. Dapat menyebabkan kebosanan
3. Mematikan kreasi siswa
4. Menimbulkan verbalisme (tahu kata-kata tetapi
tak tau arti)
Dalam
pegimplementasianya, Drill wajar digunakan untuk:
1. Kecakapan motoris, misalnya: menggunakan
alat-alat (musik,olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya)
2. Kecakapan mental, misalnya: menghafal,
menjumlah, menggalikan, membagi, dan sebagainya
1. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
2. Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik
diperlukan.
3. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus
jelas.
4. Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan
emosi
5. Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan
tindakan yang bersifat otomatik.
6. Latihan diberikan dengan memperhitungkan
kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
7. Prinsip dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill
8. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam
sebelum diadakan latihan tertentu.
9. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap
diagnostik:
10. Pada taraf permulaan jangan diharapkan
reproduksi yang sempurna.
11. Dalam percobaan kembali harus diteliti
kesulitan yang timbul.
12. Respon yang benar harus diperkuat.
13. Baru kemudian diadakan variasi,
perkembangan arti dan kontrol
14. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi
harus sering dilakukan.
15. Pada waktu latihan harus dilakukan proses
essensial.
1. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti
menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
2. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti
mengalikan, membagi, menjumlahkan.
3. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu
keadaan dengan yang lain.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam
kerangka teori pada sub bab diatas maka dapat disimpulkan beberapa indikasi
yang peneliti lakukan dalam rangka tindakan penelitian yang harus dilaksanakan
adalah berdasarkan kerangka yang dijelaskan pada gambar berikut :
Rendahnya
pemahaman siswa pada pelajarna Seni Budaya yang diperjelas pada hasil nilai
Ujian Tengah Semester Siswaa pada mata pelajaran Seni Budaya di kelas VII tahun
ajaran 2017/2018 dengan hasil analisis belajar siswa 70% siswa tidak tuntas
memenuhi kriteria pembelajaran. Hal ini menyangkut pentingnya pembelajaran Seni
Budaya untuk meningkatkan penalaran, daya kreativitas, nilai estetika dan etika
siswa dalam membentuk karakter siswa yang menghargai budaya dan peninggalan
para leluhur yang membangun bangsa dan negara. Untuk itu berdasarkan Prinsip
Kegiatan Pembelajaran oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 81 A Tahun 2013 tentang Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Peneliti bertindak langsung sebagai Guru pembelajaran Seni Budaya
berupaya meningkatkan pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 24 Jakarta dengan
konsep pembelajaran analisis dan berfikir kritis siswa dengan metode latihan (Drill) pada pelaksanaan pembelajaran materi
Bernyanyi secara Unisono. Diharapkan hasil akhir dari penelitian ini adalah
minimal 80% siswa tuntas pada materi tersebut dengan nilai minimal 71 yang
pelaksanaannya dilakukan dikelas VII.6 SMP Negeri 24 Jakarta.
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Arikunto, 1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
melalui metode pembelajaran Drill dapat meningkatkan keefektifan dan keaktifan proses pembelajaran SENI BUDAYA materi Bernyanyi Secara Unisonopada siswa di kelas
VII.6 SMP NEGERI 24 JAKARTA
tahun pelajaran 2017/2018.
M, A. A. (2012, 10). Konsep dan
Pentingnya Seni Budaya. Diambil kembali dari
http://sen1budaya.blogspot.com: http://sen1budaya.blogspot.com/2012/10/konsep-dan-pentingnya-seni-musik.html
WA ONLY 081228352992
No comments:
Post a Comment
masukkan komentar anda selamat berbagi ilmu dan terimakasi atas kunjungannya